MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK

1. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu pencapaian pembelajaran yang optimal. Untuk hal itu perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah :
1. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu pencapaian pembelajaran yang optimal. Untuk hal itu perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah :
• Penataan perabot ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan.
• Pengelompokan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga ruang gerak peserta didik leluasa. Susunan meja kursi dapat berubah-ubah. Pada waktu mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi juga duduk di tikar/karpet.
• Dinding dapat digunakan intuk menempelkan sarana yang dipergunakan sebagai sumber belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat menggangu perhatian anak.
• Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupasesuai dengan fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai, antara lain, kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan.

Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan sedemikian rupa apabila diperlukan peserta didik.

2. Langkah-langkah kegiatan
Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok menggunakan langkah-langkah sebagi berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan / awal]
Kegiatan pendahuluan awal dilaksanakan secara klasikal artinya kegiatan dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama dan sifatnya pemanasan, misalnya berdiskusi dan Tanya jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami oleh anak. Jika pada waktu diskusi terjadi kejenuhan diharapkan guru dapat membuat variasi kegiatan, misalnya kegiatan fisik/motorik atau permainan yang melatih pendengaran anak.
b. Kegiatan Inti
Sifat dari kegiatan inti ini adalah kegiatan yang mengaktifkan perhatian, kemampuan dan social emosi anak. Kegiatannya terdiri dari bermacam-macam kegiatan bermain yang dipilih dan disukai anak agar dapat berekplorasi, bereksperimen, meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif , kemandirian dan kreatifitasnya serta dapat membantu dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik.

Pada kegiatan ini anak terbagi beberapa kegiatan kelompok, artinya dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Pengorganisasian saat kegiatan pada umumnya dengan kegiatan kelompok namun ada kalanya diperlukan menggunakan kegiatan klasikal maupun individual.

Sebelum anak dibagi menjadi kelompok, guru menjelaskan kegiatan atau hal-hal yang berkaitan dengan tugas masing-masing kelompok secara klasikal. Pada kegiatan inti dalam satu kelas dibagi bebarapa kelompok. Guru dan anak dapat memberi nama massing-masing kelompok. Anak diberi kebebasan untuk memilih kegiatan yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang disediakan. Semua anak hendaknya secara bergantian mengikuti kegiatan-kegiatan yang direncanakan guru. Setelah anak dapat mengikuti kegiatan secara teratur, maka anak boleh memilih kegiatan sendiri dengasn tertib.

Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih capat daripada temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman. Fungsi kegiatan pengaman adalah :
1. sebagai tempat kegiatan anak yang telah menyelesaikan tugasnya lebih cepat sehingga tidak menggangu teman lain.
2. Untuk memotivasi anak agar cepat menyelesaikan tugasnya.
3. Untuk mengembangkan aspek emosional, social, kemandirian, kerjasama dan kreativitas anak.

Sebaiknya alat-alat yang disediakan pada kegiatan pengaman lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.

Pada wktu kegiatan kelompok berlangsung, guru tidak berada disatu kelompok saja melainkan juga memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan walaupun peserta didik tersebut berada di kelopmpok lain.

c. Istirahat/Makan
Kegiatan ini kadng-kadang dapat digunakan untuk mengisi indicator/kemampuan yang hendak dicapai yang berkaitan dengan kegiatan makan, misalnya tata tertib makan, jenis makanan bergizi, rasa social dan kerjasama. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersisa dapat digunakan untuk bermain dengan alat permainan diluar kelas yang bertujuan mengembangkan fisik/motorik. Apabila dianggap waktu istirahat kurang, guru dapat menambah sendiri waktu istirahat dengan tidak mengambil wakt kegiatan lainnya, misalnya bermain sebelum kegiatan awal atau sudah kegiatan penutup.
d. Penutup
Kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan penutup bersifat menenangkan anak dan diberikan secara klasikal, misalnya membaca cerita dari buku, pantomime, menyanyi atau apresiasi musik dari berbagai daerah.

Kegiatan ini diakhiri dengan Tanya jawab mengenal kegiatan yang berlangsung, sehingga anak mamaknai kegiatan yang dilaksanakan.

3. Penilaian
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan peserta didik. Segala catatan guru digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian.

B. MODELPEMBELAJARAN BERDASARKAN SUDUT-SUDUT KEGIATAN

1. Pengelolaan Kelas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas pada model pembelajaran berdasarkan Sudut-sudut Kegiatan adalah :
a. Pengaturan alat bermain dan perabot ruangan, termasuk meja, kursi, dan luasnya ruangan, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, khusunya pada sudut-sudut kegiatan.
b. Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat dipajang dipapan atau dinding ruangan. Hasil karya anak, dapat juga disimpan di laci masing-masing anak sebagai portofolio.
c. Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermain dirapikan dan disimpan sedemikian rupa sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemadirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya.

2. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Awal (± 30 menit)
Kegiatan yang dilaksanakan adalah bernyanyi, berdo`a, mengucapkan salam, membicarakan tema/sub tema, diskusi kegiatan yang akan dilaksanakan, melakukan kegiatan fisik/motorik.
b. Kegiatan Inti ((± 60 menit) secara individual disudut-sudut kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan inti, guru bersama anak membicarakan tugas-tugas yang diprogramkan di sudut-sudut kegiatan. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan disetiap sudut kegiatan yang diprogramkan. Sudut yang dibuka setiap hari di sesuaikan dengan indicator yang dikembangkan dan sarana/alat pembelajaran yang ada. Kemudian anak dibebaskan untuk memilih sudut kegiatan yang disukai sesuai dengan minatnya. Anak dapat berpindah sudut kegiatan sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru.
c. Istirahat/Makan ((± 30 menit)
Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci tangan, berdo`a sebelu dan sesudah makan, tata tertib makan, mengenalkan jenis makanan, menumbuhkan rasa social dan kerjasama, membereskan dan merapikan alat-alat makan dan sebagainya.
e. Kegiatan Akhir ((± 30 menit)
Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita, bernyanyi, gotong royong membersihkan kelas, diskusi kegiatan sehariyang telah dilakukan, informasi kegiatan esok hari, berdo`a, dan mengucapkan salam.

3. Penilaian
Penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran ini sam dengan penilaian pada model pembelajaran kelompok dengan Kegiatan Pengaman, yaitu selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta didik maupun program kegiatan sebagai dasar bagi keperluan penialian.

C. MODEL PEMBELAJARAN AREA
1. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas pada model pembelajaran area meliputi pengorganisasian peserta didik, pengaturan area yang diprogramkan, dan peranan guru. Untuk hal-hal yang diperlukan dalam pengelolaan kelas adalah :
a. Alat bermain, sarana prasarana diatur sesuai dengan area yang diprogramkan pada hari itu.
b. Kegiatan dapat dilakukan dengan menggunakan meja-kursi, karpet atau tikar sesuai dengan alat yang digunakan.
c. Pengaturan area memungkinkan guru dapat melakukan pengamatan sehingga dapat memberikan motivasi, pembinaan, dan penilaian.
d. Guru memperhatikan perbedaan individu setiap peserta didik pada saat mereka melakukan kegiatan di area.

2. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Awal ± 30 menit (klasikal)
Kegiatan yang dilaksanakan adalah melatih pembiasaan, misalnya menyanyi, memberi salam dan berdo`a. Bercerita tentang pengalaman sehari-hari dan setiap anak bercerita, 3 atau 4 anak bertanya tentang cerita anak tersebut, membicarakan tema/sub tema, melakukan kegiatan fisik/motorik yang dapat dilakukan diluar atau didalam kelas.
b. Kegiatan Inti ± 60 menit (Individual di Area)
Sebelum melakukan kegiatan inti, guru bersama anak-anak membicarakan tugas-tugas di area yang diprogramkan. Setelah itu peserta didik dibebaskan memilih area yang disukai sesuai dengan minatnya. Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan di dalam area yang diprogramkan. Area yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indicator yang dikembangkan dan sarana pembelajaran yang ada. Anak dapat berpindah area sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru. Apabila terdapat anak tidak mau melakukan kegiatan di area yang diprogramkan, guru harus memotivasi anak tersebut agar mau melakukan kegiatan. Guru dapat melayani anak dengan membawakan tugasnya ke area yang sedang diminatinya.

Guru melakukan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah disiapkan, tetapi dapat juga untuk mengetahui kea rah mana saja minat anak hari itu dengan menggunakan ceklis (v) di setiap area.

Bagi kegiatan yang memerlukan pemahaman atau yang membahayakan, jumlah anak dibatasi agar guru dapat memperhatikan lebih mendalam proses dan hasil yang dicapai secara maksimal, tanpa mengabaikan anak-anak yang berada di area yang lain.

Orang tua/keluarga dapat dilibatkan untuk berpartisipasi membantu guru pada waktu kegiatan pembelajaran, membrikan sesuatu yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak.

c. Istirahat/makan ± 30 menit
Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang bai, misalnya mencuci tangan, berdo`a sebelum dan sesudah makan, tat tertib makan, mengenal jenis makanan bergizi, menumbuhkan rasa social (berbagi makanan) dan kerjasama. Melibatkan anak membersihkan sisa makanan dan merapikan peralatan makan yang telah digunakan. Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersisa dapat digunakan untuk bermain dengan alat permainan yang bertujuan mengembangkan fisik/motorik. Apabila dianggap waktu untuk istirahat kurang, guru dapat menambah waktu istirahat dengan tidak mengambil waktu kegiatan lainnya, misalnya bermain sebelum kegiatan awal atau sesudah kegiatan penutup.

d. Kegiatan Akhir ± 30 menit (klasikal)
Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya menyanyi, cerita dari guru atau membaca puisi dilanjutkan dengan diskusi tentang kegiatan satu hari dan menginformasikan kegiatan esok hari, berdo`a, salam, dan pulang.

3. Penilaian
Penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran Area pada hakikatnya tidak berbeda dengan model-model pembelajaran sebelumnya karena selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru mencatat segala hal baik terhadap perkembangan peserta didik maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian.

D. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN SENTRA
1. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas model pembelajaran sentra meliputi pengelolaan secara klasikal, kelompok dan individual. Pada saat kegiatan pembukaan, saat kegiatan penutup, dan saat makan besama guru menggunakan pengelolaan secara klasikal, tetapi pada saat kegiatan inti menggunakan pengelolaan secara kelompok atau individual. Untuk itu hal-hal yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut :
- Sentra bermain dirancang dan direncanakan, sehingga semua peserta didik dapat mengikuti kegiatan untuk mencapai tahap perkembangan.
- Kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan sentra-sentra yang diperlukan hari itu.]
- Jumlah dari kegiatan dan ragam kesempatan masing-masing sentra sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan jumlah anak.
- Ada kesesuaian antara pijakan, sentra, dan alat yang akan dipergunakan dalam pembelajaran.

2. Langkah-langkah kegiatan
a. Penataan Lingkungan Bermain
Sebelum anak datang, guru mempersiapkan bahan dan alat bermain yang digunakan sesuai rencana dan jadwal kegiatan yang telah disusun untuk kelompok yang dibimbingnya. Guru menempatkan alat dan bahan bermain yang akan digunakan yang mencerminkan rencana pembelajaran yang telah dibuat sehingga tujuan anak selama bermain dengan alat tersebut dapat dicapai.
b. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas/Penyambutan Anak (10 menit)
Guru menyambut kedatangan anak dengan tegur sapa, senyum dan salam. Anak-anak langsung diarahkan untuk bermain beba bersama teman-teman sambil menunggu kegiatan dimulai. Kondisi awal yang harus diketahui oleh guru dari peserta didik saat datang adalah ekspresi emosi yang menunjukkan rasa nyaman berada di sekolah. Bila kondisi ekspresi emosi anak saat datang menunjukkan kesedihan/murung, maka guru perlu menetralisir emosi anak terlebih dahulu dengan kegiatan transisi, seperti membaca buku cerita, puzzle dan sebagainya.
c. Pembukaan/Pengalaman Gerakan Kasar (20 menit)
Guru mempersiapkan seluruh anak dalam kegiatan lingkaran, lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilaksanakan. Kegiatan pembuka dapat berupa gera musik, permainan, dan jurnal, dan sebagainya. Satu guru yang memimpin, guru lainnya menjadi peserta bersama anak (mencontohkan).
Anak dikondisikan duduk melingkar(circle time). Dalam setiap kelompok melakukan kegiatan berdo`a, diskusi tema, membacakan buku cerita yang berhubungan dengan tema hari itu.
d. Transisi (10 menit)
Selesi pembukaan, anak-anak diberi waktu untuk “pendinginan” dengan cara bernyanyi dalam lingkaran, atau membuat permainan tebak-tebakan. Tujuannya agar anak kembali tenang. Setelah tenang, anak secara bergiliran dipersilahkan untuk minum atau ke kamar kecil. Gunakan kesempatan ini untuk melatih kebersihan diri anak. Kegiatannya dapat berupa cuci tangan, cuci muka, cuci kaki maupun buang air kecil.
Sambil menunggu anak minum atau ke kamar kecil, masing-masing guru siap di tempat bermain yang sudah disiapkan untuk kelompoknya masing-masing.
e. Kegiatan Inti (90 menit)
1) Pijakan pengalaman sebelum bermain (15 Menit)
Guru dan anak duduk melingkar, guru memberi salam pada anak-anak, menanyakan kabar anak-anak, dan dilanjutkan dengan kegiatan :
a) Guru meminta anak untuk memperhatikan siapa teman mereka yang tidak hadir. Minta anak mengambil “nametag” dan menempelkan ke papan absent, atau membalik atau menunjukkan.
b) Berdo`a bersama, anak secara bergilir memimpin do`a.
c) Guru menyampaikan tema hari ini dan dikaitkan dengan kehidupan anak.
d) Guru membacakan buku yang terkait dengan tema. Setelah selesai, guru menanyakan ken\mbali isi cerita.
e) Guru mengaitkan isi cerita dengan kegiatan bermain yang akan dilakukan anak.
f) Guru mengenalkan semua tempat dan alat bermain yang sudah disiapkan.
g) Dalam memberi pijakan, guru harus mengaitkan kemampuan apa yang diharapkan muncul pada anak, sesuai rencana pembelajaran yang telah disusun.
h) Guru menyampaikan bagaimana aturan bermain (digali dari anak), memilih teman bermain, memilih alat bermain, cara menggunakan alat-alat, kapan memulai dan mengakhiri bermain, serta merapikan kembali alat yang sudah dimainkan.
i) Guru mengatur teman lain dengan memberi kesempatan kepada anak untuk memilih teman mainnya. Apabila ada anak yang hanya memilih anak tertentu sebagai teman mainnya, maka guru agar menawarkan untuk menukar teman mainnya.
j) Setelah anak siap bermain, guru mempersilahkan anak untuk mulai bermain, agar anak tidak berebut serta lebih tertib, guru dapat menggilir kesempatan setiap anak untuk memulai bermain, misalnya berdasarkan warna baju, usia, huruf depan nama anak, atau cara lainnya agar lebih teratur.
2) Pijakan Pengalaman Selama Bermain (60 menit)
a) Guru mengamati dan memastikan semua anak melakukan kegiatan bermain.
b) Memberi contoh cara bermain pada anak yang belum bisa menggunakan bahan/alat.
c) Memberi dukungan berupa pernyataan positif tentang pekerjaan yang dilakukan anak.
d) Memancing dengan pertanyaan terbuka untuk memperluas cara bermain anak. Pertanyaan terbuka artinya pertanyaan yang tidak cukup dengan di jawab ya atau tidak saja, tetapi banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan anak.
e) Memberikan bantuan kepada anak yang membutuhkan.
f) Mendorong anak untuk mencoba dengan cara lain, sehingga anakmemiliki pengalaman bermain yang kaya.
g) Mencatat yang dilakukan anak (jenis bermain, tahap perkembangan, tahap social)
h) Mengumpulkan hasil kerja anak. Jangan lupa mencatat nama dan tanggal di lembar kerja anak.
i) Bila waktu tinggal 5 menit, guru memberitahukan pada anak-anak untuk bersiap-siap menyelesaikan kegiatan mainnya.
3) Pijakan Pengalaman Setelah Bermain (15 menit)
a) Apabila waktu bermain selesai, guru memberitahu saatnya membereskan alat dan bahan yang sudah digunakan dengan melibatkan anak-anak.
b) Bila anak belum terbiasa untuk membereskan, guru dapat membuat permainan yang menarik agar anak ikut membereskan.
c) Saat membereskan, guru menyiapkan tempat yang berbeda untuk setiap jenis alat, sehingga anak dapat mengelompokkan alat bermain sesuai dengan tempatnya.
d) Bila bahan mainan sudah dirapikan kembali, satu guru membantu anak membereskan baju anak ( menggantinya bila basah), sedangkan guru lainnya dibantu orang tua membereskan semua mainan hingga semua rapi ditempatnya.
e) Bila anak sudah rapi, mereka diminta untuk duduk melingkar bersama guru. Setelah semua anak duduk dalam lingkaran, guru menanyakan pada setiap anak kegiatan bermain yang telah dilakukannya pada hari itu. Kegiatan menanyakan kembali (recalling) melatih daya ingat anak dan melatih anak mengemukakan gagasan dan pengalaman mainnya (memperluas perbendaharaan kata anak).

f. Makan Bersama ( 10 menit )
1. Usahakan setiap pertemuan ada kegiatan makan bersama. Jenis makanan berupa kue atau makanan lainnya yang disiapkan sekolah atau yang dibawa oleh masing-masing anak. Sekali dalam satu bulan diupayakan ada makanan yang disediakan untuk perbaikan gizi.
2. Sebelum makan bersama, guru mengecek ada anak yang tidak membawa makanan. Jika ada tanyakan siap yang mau berbagi makanan pada temannya.
3. Guru memberitahukan jenis makanan yang baik dan kurang baik.
4. Jadikan waktu makan bersama sebagai pembiasaan tat cara makan yang baik (adab makan)
5. Libatkan anak untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus makanan ke tempat sampah.
g. Kegiatan Penutup ( 10 menit)
1. Setelah semua anak berkumpul membentuk lingkaran, guru dapat mengajak anak menyanyi atau membaca puisi. Guru menyampaikan rencana kegiatan hari berikutnya, dan menganjurkan anak untuk bermain yang sama dirumah masing-masing.
2. Guru memberi kesempatan pada anak secara bergiliran untuk memimpin do`a penutup.
3. Untuk menghindari berebut saat pulang, digunakan urutan berdasarkan warna baju, usia atau cara lain untuk keluar dan bersalaman lebih dahulu.

3. Penilaian
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi, baik terhadap program kegiatan maupun terhadap perkembangan peserta didik. Sebagai catatan guru digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian. Setiap semester, hasil laporan perkembangan anak dilaporkan kepada orang tua secara lisan dan tertulis berupa rapor dalam bentuk narasi.